Friday, June 13, 2008

The Will Of Leader


Para Leader, hidup kita diwarnai dengan berbagai perasaan, emosi, sensasi, atau persepsi mengenai realita di sekitar kita. Yang perlu diingat adalah bahwa kita yang memilih warna tersebut! Apabila Anda selama ini merasa tidak bisa mengontrol hasrat (passion) di dalam diri, sudah seharusnya disadari bahwa orang lain yang telah memilihkan warna untuk Anda!

Setiap pemimpin merupakan produk dari situasi hidup dan zaman-nya, serta hasratnya (passion) sendiri untuk memimpin. Kepemimpinan ditentukan juga oleh faktor-faktor pribadi, terutama hasrat yang timbul. Sedangkan kesempatan untuk memimpin ditentukan oleh lingkungan secara keseluruhan. Kepemimpinan senantiasa terkait dengan situasi dan kebutuhan spesifik tertentu. Oleh karena itulah seorang Leader harus bisa membedakan antara sesuatu yang diperoleh karena usaha atau jerih payah sendiri dengan sebuah hal yang diberikan (given). Dalam dua hal inilah terletak satu kata kunci, yaitu nilai pengorbanan yang harus dibayar. Sebuah pemberian diperoleh dengan cuma-cuma. Keberhasilan yang di-peroleh karena jerih payah sendiri lahir dari suatu tekad dan hasrat (passion). Artinya, ada sikap kesediaan dan kesiapan untuk membayar harganya.

Apa harapan dan cita-cita dalam hidup kita? Banyak keinginan sepin-tas yang tidak realistis, sekedar meng-umbar kesenangan karena banyaknya tawaran menarik di sekitar kita, hanya memberi mimpi-mimpi sesaat. Sebaliknya, sebuah keinginan yang jelas, tepat guna dan realistis akan membangun hasrat kuat (passion) dalam diri kita guna mencapai tujuan.Kita perlu menemukan tujuan hidup dan cita-cita yang sesungguhnya untuk membangun tekad dan keinginan kuat guna meraih dan mewujudkannya. Bersikap jujur dan menemukan jati diri sendiri akan membentuk sebuah hasrat sejati (true passion) yang memotivasi para Leader untuk mencapai kesuksesan.
Para Leader, untuk membedakan antara hasrat sejati dengan keinginan bisa dilakukan melalui sudut pandang karakter kita sendiri. Jika hanya sebuah keinginan, maka tidak harus ada proses, tidak usah teruji, tidak harus ada fokus maupun pengorbanan. Hal-hal inilah yang berangkat dari keinginan.

Di lain sisi, karakter dasar dari hasrat sejati akan mencerminkan ka-rakter yang: Determination, memiliki tujuan jelas. Clear Motive, memiliki motivasi benar. Sacrifice, jika sudah ada tujuan jelas, motivasi yang benar, tapi tidak memiliki pengorbanan, maka menjadi sia-sia. Focus, memiliki fokus yang pasti dan jelas. Dan, Endurance, pantang menyerah, tahan uji serta tekun.

Tantangan adalah cara menguji hasrat sejati (true passion) yang kita miliki. Tantangan datang dari situasi, orang atau lingkungan sekitar dan keluarga. Tidak ada hasrat yang tidak bisa diekspresikan. Orang-orang sekitar kita pasti bisa melihat hasrat yang kita miliki melalui body language dan perkataan kita.Oleh karena itulah, seorang Leader harus memiliki hasrat sejati. Kepemimpinan bukan berbicara mengenai posisi dan kekuasaan belaka namun lebih berbicara mengenai fungsi kepemimpinan. Jika seorang Leader tidak memiliki dan kehilangan hasrat sejati, maka ia akan kehilangan motivasi dan arah hidup. Ia juga mudah dipengaruhi dan tidak tahu apa yang ingin dicapai dalam hidupnya. Mudah menyerah. Jika kehilangan motivasi dan arah hidup, kita bisa menjadi Leader dengan karakter mudah menyerah. Orang yang mudah menyerah rentan dengan tantangan, tidak memahami tujuan hidupnya dan tidak memiliki daya tahan yang kuat. Ia sulit berkompetisi tidak ada daya juang yang kuat atau sense of competence. Orang seperti ini tidak akan menjadi siapa-siapa. Ia pun tidak akan pernah mencapai apa-apa dalam hidupnya.Last, temukanlah hasrat Anda sendiri. Raih dan perjuangkan sesuai dengan kemampuan diri, karena semua ini adalah pilihan Anda, Leader! (leadershippark.com)
.

Blogspot Template by Isnaini Dot Com